Headlines News :
Home » , » Contoh Bab I Pendahuluan

Contoh Bab I Pendahuluan

Written By Unknown on Jumat, 13 September 2013 | 09.41

BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang Masalah
Pada era globalisasi, perubahan terjadi secara cepat dan berpengaruh pada semua sektor kehidupan. Sekolah sebagai lembaga pendidikan yang berhadapan langsung dengan masyarakat, mendapat amanat sekaligus tantangan agar dapat menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu manusia yang berpengetahuan, terampil dan berakhlak mulia. Pendidikan merupakan jalan yang paling efektif dalam meningkatkan mutu sumber daya manusia.
Berbagai kebijakan yang dilaksanakan sebagai upaya peningkatan dibidang pendidikan seperti Manajemen Berbasis Sekolah, Pendidikan Berbasis Luas, pengintegrasian life skill dalam mata pelajaran, penerapan pendidikan berbasis kompetensi yang dikenal sekarang dengan sebutan kurikulum 2004, menuntut suatu mekanisme pendidikan dan pengajaran yang lebih efektif dan efisien, sekarang lebih dikenal dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Di dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), kegiatan pembelajarannya dirancang mengikuti prinsip-prinsip khas yang edukatif, yaitu kegiatan yang berfokus pada kegiatan aktif siswa dalam membangun makna atau pemahaman. Dengan demikian, dalam kegiatan pembelajaran, guru perlu memberikan motivasi kepada siswa untuk menggunakan otoritas atau haknya dalam membangun gagasan. Tanggung jawab belajar tetap berada pada diri siswa, dan guru hanya bertanggung jawab untuk menciptakan situasi yang mendorong prakarsa, motivasi, dan tanggung jawab siswa untuk belajar secara berkelanjutan atau sepanjang hayat.
Motivasi mempunyai peran penting dalam belajar.  Menurut Oemar Hamalik (dalam Yamin Martinis, 2007;224) motivasi mempunyai fungsi:
a.    Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa motivasi maka tidak akan timbul seuatu perbuatan seperti belajar.
b.    Motivasi berfungsi sebagai pengarah. Artinya mengarahkan perbuatan kepencapaian tujuan yang diinginkan
c.    Motivasi berfungsi sebagai penggerak.
d.    Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.
Motivasi belajar merupakan daya penggerak psikis dari dalam diri seseorang untuk dapat melakukan kegiatan belajar dan menambah keterampilan, pengalaman. Motivasi mendorong dan mengarah minat belajar untuk tercapai suatu tujuan. Siswa akan bersungguh-sungguh belajar karena termotivasi mencari prestasi, sehingga tanpa motivasi belajar seorang siswa tidak akan membaca, belajar dan sekolah dan akhirnya tentu saja tidak akan mencapai suatu keberhasilan dalam belajar.
Fakta yang terjadi di kelas III SD Taman Muda Ibu Pawiyatan Tamansiswa Yogyakarta, siswa-siswi kurang termotivasi dalam proses pembelajaran matematika. Ini terlihat ketika mereka menghadapi soal matematika. Mereka menganggap bahwa mata pelajaran matematika merupakan mata pelajaran yang memiliki tingkat kesulitan tinggi, misalnya untuk menyelesaikan soal cerita, siswa sudah mengeluh sewaktu membaca soal itu dan pada akhirnya mereka mengerjakan soal dengan asal-asalan. Hal ini menunjukkan siswa tidak mempunyai motivasi untuk berusaha memecahkan soal tersebut. Salah satu penyebabnya adalah model pembelajaran di kelas III masih menggunakan pembelajaran konvensional, dimana model pembelajaran ini siswa tidak diajak untuk aktif dalam proses belajar. Sehingga, terkesan membosankan, monoton, dan motivasi siswa sulit untuk berkembang.
Permasalahan itu menjadi keprihatinan bagi peneliti, bagaimana untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Sebagai tenaga pendidik hal itu harus segera diselesaikan karena sangat mempengaruhi hasil belajar siswa dan dapat menghambat perkembangan pola pikir anak.  Untuk menyelesaikan masalah tersebut bisa ditempuh dengan beberapa cara, salah satunya dengan metode pembelajaran tematik.
Model pembelajaran tematik merupakan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk berperan aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep suatu ilmu. Pembelajaran ini dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa ke arah belajar yang optimal dan tepat guna karena karakteristik dari pembelajaran ini yang berpusat pada siswa, memberikan pengalaman langsung pada siswa, serta bersifat luwes. Melalui metode pembelajaran tematik siswa diharapkan mampu meningkatkan motivasi belajar sehingga hasil belajarnya menjadi baik seperti yang diharapkan oleh pendidik dan kurikulum yang sedang berlaku.

B.    Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: “Apakah dengan pembelajaran tematik dapat meningkatkan motivasi siswa terhadap pembelajaran matematika di kelas III SD Taman Muda IP Tamansiswa Yogyakarta?” dan “Bagaimanakah pembelajaran tematik dapat meningkatkan motivasi terhadap pembelajaran matematika?”

C.    Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk mengetahui pembelajaran tematik dalam meningkatkan motivasi siswa  terhadap pembelajaran matematika di kelas III Sekolah Dasar Taman Muda Ibu Pawiyatan Tamansiswa.

D.    Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memberi manfaat, antara lain:
a.    Bagi guru agar dapat lebih memahami dan menguasai tentang pembelajaran tematik sehingga dapat dengan mudah mengubah pola pembelajaran lama dengan pola pembelajaran pendekatan tematik.
b.   Bagi siswa untuk meningkatkan motivasi terhadap pembelajaran matematika terutama di kelas III SD Taman Muda Ibu Pawiyatan Tamansiswa menjadi lebih baik.

 Klik ke Bab II >>>
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Info Unidarma - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template