Headlines News :
Home » , » Contoh Bab III Metode Penelitian

Contoh Bab III Metode Penelitian

Written By Unknown on Jumat, 13 September 2013 | 10.58

  1. A. Jenis Penelitan
Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (classroom action reasch). Menurut Arikunto, S. Dkk (2008:3) Penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.  PTK ini merupakan suatu penelitian bersiklus yang dilakukan oleh guru berdasarkan permasalahan riil yang ditemui di kelas, melalui langkah-langkah merancangn melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif, partisipasif, dan reflektif mandiri dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran yang meliputi sistem, cara kerja, proses, isi, kompetensi, dan situasi, sehingga hasil belajar siswa dan kinerja guru dapat meningkat.
  1. B. Subyek Penelitian
Siswa kelas III SD Taman Muda Ibu Pawiyatan Tamansiswa Yogyakarta yang masih memiliki minat yang rendah terhadap pembelajaran Matematika.
  1. C. Seting Penelitian
Penelitian dilaksanakan di kelas III Sekolah Dasar Taman Muda Ibu Pawiyatan Tamansiswa Kota Yogyakarta. Subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas III dengan jumlah siswa sebanyak 14 orang. Kelas III terletak dilantai atas, dan menghadap kearah selatan. Tempat duduk siswa menghadap ke Barat, dan susunan tempat duduk siswa berbanjar.
  1. D. Model Penelitian
Model Penelitian Tindakan Kelas yang dipakai pada penelitian ini adalah berbentuk seperti pada gambar di bawah ini:
Kegiatan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam beberapa tahapan atau sering disebut siklus.
  1. Tahap Pengamatan Awal
Penelitian melakukan pengamatan dan melakukan catatan-catatan dengan melakukan :
  1. Mengidentifikasi pokok kebutuhan.
  2. Memilih masalah sesuai skala prioritas dari yang terpenting.
  3. Menentukan cara mengatasi masalah, yakni penerapan strategi pembinaan dalam penanganan bencana alam gempa bumi.
  4. Tahap Perencanaan
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam beberapa tahap dalam penerapan siklus I dilakukan pada penjelasan modul dan siklus II, dilaksanakan pada pemahaman siswa tentang pemecahan masalah. Adapun rencana tindakan pada setiap siklus penelitian tindakan sebagai berikut:
  1. Menyusun instrumen monitoring untuk mengamati proses pembelajaran pada awal penelitian
  2. Menyusun instrumen skenario pembelajaran
Pelaksanaan Pembelajaran Tematik
1)      Tahapan Persiapan
a)      Pemetaan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, indikator dalam Tema. Kegiatan pemetaan ini dilakukan untuk memperoleh gambaran secara umum dan menyeluruh tentang standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator dsari berbagai mata pelajaran yang dipadukan dalam tema yang dipilih.
(1)   Kegiatan Pemetaan
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan indikator: indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang teukur atau melalui pengamatan.
(2)   Menentukan Tema
Cara menentukan tema yang pertama, mempelajari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang terdapat dalam masing-masing mata pelajaran, dilanjutkan dengan menentukan tema yang sesuai, cara kedua, menetapkan terlebih dahulu tema-tema pengikat keterpaduan, untuk menentukan tema tersebut, guru dapat bekerjasama dengan peserta didik sehingga sesuai dengan minat dan kebutuhan anak.
(3)   Prinsip Penentuan Tema
Prinsip untuk menentukan tema sebagai berikut: Memperhatikan lingkungan yang terdekat dengan peserta didik, dari yang termudah menuju yang sulit, dari yang sederhana menuju yang kompleks, dari yang konkret menuju ke yang abstrak, tema yang dipilih harus memungkinkan terjadinya proses berfikir pada peserta didik, ruang lingkup tema disesuaikan dengan usia dan perkembangan peserta didik, termasuk minat, kebutuhan, dan kemampuan.
b)      Identifikasi dan Analisa Standar Kompetensi:
Kompetensi Dasar dan Indikator. Mengidentifikasi dan menganalisis setiap standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator yang cocok untuk setiap tema sehingga semua standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator terbagi habis dalam tema.
c)      Penetapan Jaringan Tema
Hubungkan kompetensi dasar dan indikator dengan tema pemersatu sehingga akan terlihat kaitan antara tema, kompetensi dasar dan indikator dari setiap mata pelajaran. Jaringan tema ini dapat dikembangkan sesuai dengan alokasi waktu setiap tema.
d)     Penyusunan Silabus
Komponen silabus terdiri dari standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, pengalaman belajar, alat/sumber penilaian.
e)      Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Komponen rencana pembelajaran tematik meliputi: Identitas mata pelajaran, kompetensi dasar dan indikator yang akan dilaksanakan, materi pokok beserta uraiannya yang perlu dipelajari, alat,dan media serta sumber bahan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran tematik, penilaian, dan tindak lanjut.
2)      Tahapan Pelaksanaan
a)      Tahapan/jadwal kegiatan per hari
Pelaksanaan pembelajaran tematik setiap hari dilakukan dengan menggunakan tiga tahapan.
(1)   Kegiatan pembukaan
Kegiatan ini dilakukan terutama untuk menciptakan suasana awal pembelajaran berupa kegiatan untuk pemanasan. Pada tahap ini dapat dilakukan penggalian terhadap pengalaman anak tentang tema yang akan disajikan. Beberapa contoh kegiatan yang dapat dilakukan adalah bercerita, kegiatan fisik/jasmani, dan menyanyi.
(2)   Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti ini difokuskan pada kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk pengembangan kemampuan baca, tulis, dan hitung. Penyajian bahan pembelajaran dilakukan dengan menggunakan berbagai strategi/metode yang bervariasi dan dapat dilakukan secara kelompok atau klasikal, kelompok kecil atau perorangan.
(3)   Kegiatan Penutup
Sifat dari kegiatan penutup adalah untuk menenangkan. Kegiatan yang dapat dilakukan adalah menyimpulkan/mengungkapkan hasil pembelajaran yang telah dilakukan, mendongeng, membacakan cerita dari buku, pantomin, dan pemutaran musik.
b)      Pengaturan Jadwal
Pengaturan jadwal dilakukan untuk memudahkan administrasi sekolah. Gurubersama dengan guru mata pelajaran lainnya. Contoh di bawah ini adalah pengaturan jadwal harian.
3)      Tahapan Penilaian
a)      Penilaian dalam pembelajaran tematik ini adalah suatu usaha untuk mendapatkan berbagai informasi secara berkala, berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan ahasil dari petumbuhan dan perkembangan yang telah dicapai oleh peserta didik melalui pembelajaran.
b)      Penilaian di kelas III mengikuti aturan penilaian mata pelajaran di Sekolah Dasar.
c)      Kemampuan berhitung merupakan kemampuan yang harus dikuasi oleh peserta didik. Oleh karena itu, penguasaan terhadap kemampuan tersebut adalah prasyarat untuk kenaikan kelas.
d)     Penilaian dilakukan dengan mengacu pada indikator masing-masing Kompetensi Dasar dari masing-masing mata pelajaran.
e)      Penilaian dilakukan secara terus menerus dan selama proses belajar mengajar berlangsung. Misalnya, sewaktu peserta didik bercerita pada kegiatan awal, membaca pada kegiatan inti, dan menyanyi pada kegiatan akhir.
f)       Hasil kerja/karya dari peserta didik dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi guru dalam mengambil keputusan untuk peserta didik seperti penggunaan tanda baca, ejaan kata, dan angka.
g)      Pada pembelajaran tematik penilaian dilakukan untuk mengkaji ketercapaian kompetensi dasar dan indikator pada tiap-tiap mata pelajaran yang terdapat pada tema tersebut. Dengan demikian penilaian dalam hal ini tidak lagi terpadu melalui tema, melainkan sudah terpisah-pisah sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator mata pelajaran.
h)      Nilai akhir pada laporan (rapor) dikembalikan pada kompetensi mata pelajaran yang terdapat pada kelas III Sekolah dasar.
  1. Observasi
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas berpedoman pada rencana penelitian yang telah disusun, walaupun dalam implementasinya masih memungkinkan untuk dapat berubah menyesuaikan kondisi dan situasi yang terjadi di kelas. Ketika awal penelitian (purwa), tengah (madya), dan akhir (warsa) seluruh kegiatan diobservasi, direkam dan dicatat seluruh hasil kegiatan pembinaan dan melakukan monitoring.
  1. Tahap Refleksi
Pada tahap ini hasil observasi dievaluasi tingkat keberhasilannya, kemudian digunakan sebagai refleksi apakah dalam porses yang telah dilakukan sebelumnya sesuai dengan hrapan, jika belum akan diupayakan penyempurnaan dan perbaikan pada siklus berikutnya. Dalam hal ini, siklus I direnungkan (direfleksikan) untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya pada siklus II. Rancangan yang tidak atau belum memberika hasil yang diharapkan direvisi untuk diterpakan kembali pada siklus berikutnya. Setelah dilakukan refleksi yang mencakup analisis, sintetis, dan penilaian terhadap hasil pengamatan serta hasil tindakan yang telah dilakukan biasanya muncul permasalahan yang perlu mendapat perhatian sehingga pada gilirannya perlu mendapat perencanaan ulang. Tindakan ulang dan pengamatan ulang serta diikuti pula dengan refleksi ulang. Demikianlah tahap-tahap kegiatan ini terus berulang sampai sesuati permasalahan dianggap teratasi.
  1. E. Instrumen Penelitian
Data dikumpulkan dengan menggunakan data kualitatif dan data kuantitatif yang berupa angket yang diberikan kepada siswa dan lembar observasi guru.
  1. F. Analisis Data
Data kualitatif dianalitis secara diskriptif kualitatif, sementara data kuantitatif dianalisis secara diskriptif kuantitatif.
  1. G. Kriteria Keberhasilan Tindakan
Indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah jika minimal 75% siswa termotivasi dalam pembelajaran matematika.

Artikel Kiriman dari Kang Asung 
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Info Unidarma - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template